Rabu, 15 Februari 2012

Protap


PostHeaderIcon Protap Cara Pengambilan Darah Vena

Pengertian :
Suatu tahapan dalam pengambilan darah melalui vena pasien untuk keperluan pemeriksaan
Tujuan:
1. Pemeriksaan darah.
2. Membantu menegakkan diagnosa.
Prosedur
1. Lakukan verifikasi program pemeriksaan.
2. Persiapan Alat :
•    Spuit lengkap dengan jarum steril.
•    Kapas, alkohol spray 70%.
•    Tabung darah.
•    Perlak/Pengalas.
•    Torniquet.
•    Bengkok.
•    Sarung tangan bersih.
•    Plester/hypapix dan gunting
3. Cuci tangan
4. Beri salam, jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien / keluarga.
5. Pakai sarung tangan bersih.
6. Tentukan lokasi ( vena ).
7. Letakkan perlak kecil dibawah tangan /  lokasi yang akan ditusuk.
8. Pasang tourniquet 3-4 cm di atas tempat yang akan ditusuk
9. Lakukan palpasi pada vena, kemudian desinfeksi lokasi yang akan ditusuk, biarkan kulit untuk mengering.
10. Tusukkam jarum, arah tajam ke atas membentuk sudut 30-40 derajat.
11. Torniquet dilepas.
12. Tarik plunger untuk mengaspirasi sejumlah darah yang diperlukan.
13. Saat mencabut jarum, berikan tekanan pada tempat tusukan dengan kapas alkohol sampai perdarahan berhenti dan fiksasi dengan plester.
14. Lepas jarum dari spuit (jarum 23 G, 24 G)
15. Masukkan darah ke dalam tabung darah.
16. Observasi kondisi pasien, kemungkinan perdarahan dari tempat tusukan, dan jelaskan prosedur telah selesai.
17. Bereskan peralatan dan kembalikan pada tempatnya.
** Jarum dan syring dibuang pada wadah
limbah medis tajam untuk dihancurkan
18. Lepas sarung tangan.
19. Mencuci tangan.
20. Mencatat dalam buku pemeriksaan dan pada label tabung pemeriksaan yang akan dikirim.

PostHeaderIcon Protap Injeksi Subkutan

Protap Injeksi Subkutan (SC)
Pengertian Injeksi Subkutan
Injeksi Subkutan atau sering disingkat SC (subcutaneus) adalah memberikan obat melalui injeksi di bawah kulit yang dilakukan pada lengan atas daerah luar, kaki bagian atas, dan daerah sekitar pusat.
Tujuan Injeksi Subkutan
Agar obat dapat menyebar dan diserap secara perlahan-lahan (contoh: Vaksin, uji tuberculin)
Prosedur Injeksi Subkutan
1. Lakukan verifikasi program terapi ( benar pasien, obat, dosis, waktu, tempat injeksi ).
2. Siapkan Alat.
  •  Spuit 1 cc dengan jarum 24G
  •  Kapas, alkohol spray 70%
  •  Kupet injeksi
  •  Perlak
  •  Obat yang dibutuhkan
  •  Bengkok
  •  Sarung tangan bersih
  •  Catatan pemberian obat injeksi
  •  Alat tulis
3. Cuci tangan.
4. Beri salam dan jelaskan tindakan yang akan dikerjakan pada pasien / keluarga.
5. Pakai sarung tangan bersih.
6. Masukkan obat ke dalam spuit sesuai program dokter.
7. Perhatikan prinsip 8 benar 1W (8B1W).
8.Tentukan daerah yang akan diinjeksi dan lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol.
9. Masukkan jarum dengan posisi 90° bila memakai jarum kecil (panjangnya 1 cm), atau dibawah 45° bila memakai jarum yang lebih panjang.
10. Lakukan aspirasi dan pastikan jarum tidak masuk ke pembuluh darah.
11. Masukkan obat dengan perlahan-lahan.
12. Observasi kondisi/reaksi pasien.
13. Cabut jarum dan desinfeksi kulit dengan alkohol.
14. Rapikan pasien dan alat-alat.
15. Buka sarung tangan.
16. Cuci tangan.
17. Dokumentasikan pada catatan pemberian obat injeksi.
Perhatian:
1. Jangan menginjeksi pada tempat dimana ada bekas jaringan yang terluka atau tempat dimana terjadi edema.
2. Sebelum memberi obat,tanyakan riwayat pemberian obat sebelumnya, apakah pernahalergi dengan obat tertentu.
3. Bila pasien mempunyai riwayat alergi terhadap obat tertentu, tulis nama obat pada catatan alergi obat.

PostHeaderIcon Protap Pemasangan Infus

Pengertian Memasang Infus
Memasang infus merupakan salah satu cara pemberian terapi cairan dengan menggunakan prosedur infasif yang dilaksanakan dengan menggunakan tehnik aseptik.
Tujuan Memasang Infus:
  • Mempertahankan atau menganti cairan tubuh yang hilang
  • Memperbaiki keseimbangan asam basa
  • Memperbaiki komponen darah
  • Tempat memasukkan obat atau terapi intra vena
  • Rehidrasi cairan pada pasien shock
Persiapan Alat:
  • Alkohol spry
  • Infus Set
  • IV catheter sesuai ukuran
  • Pengalas
  • Infus sesuai pesanan
  • Toniquet
  • Sarung tangan bersih
  • Kapas steril
  • Plester
  • Bengkok
Prosedur Kerja:
1. Melakukan verifikasi program pengobatan
2. Mencuci tangan
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/pasien
4. Mengecek tanggal kadaluarsa: infus, selang infus, catheter vena.
5. Menusuk saluran infus dengan benar ( jangan diputar ).
6. Menggantung cairan infus dan mengisi tabung reservoar sebanyak duapertiga bagian /sebatas tanda hingga tidak ada udara dalam selang.
7. Atur posisi pasien, pasang pengalas, selanjutnya pasang toniquet 5cm dari area insersi.
  • Lakukan tindakan aseptik dengan kapas alkohol 70% dan biarkan selama 15-20 detik
  • Pertahankan vena pada posisi stabil dengan menekan dan menarik bagian distal vena yang akan diinsersi dengan ibu jari
8. Menusuk vena dengan sudut 30 derajat dan lubang jarum menghadap ke atas
9. Setelah dipastikan jarum masuk, turunkan posisi jarum 20 derajat dan tarik mandrin 0,5 cm, masukan catether secara perlahan.
  • Lakukan teknik saat melepas mandrin dengan  menekan port dan vena lalu segera sambungkan selang infus dengan catheter.

10.  Lepas torniquet dan masukan catheter secara perlahan, sambil menarik jarum keluar
11.  Alirkan infus, selanjutnya lakukan fiksasi antara sayap dan lokasi insersi tanpa menutup lokasi insersi
12.  Letakkan kapas/gaas steril di atas area  insersi.
13.  Lepaskan sarung tangan
14.  Lakukan fiksasi (plaster ukuran ± 5x8cm sampai menutup kapas steril.
15.  Atur tetesan infus sesuai program dan tulis tanggal pemasangan, kolf, tetesan, jam habis,dan k/p obat
16.  Observasi respon pasien.
17.  Bereskan alat dan kembalikan pada tempatnya dalam keadaan bersih
18.  Cuci tangan
19.  Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
•Tanggal dan jam dipasang
•Jenis cairan
•Jumlah tetesan/menit•Jangka waktu
•Obat bila ada dll
Tahap Terminasi
  1. Observasi terhadap kondisi umum(vital sign, keluhan nyeri, alergi)
  2. Observasi  kelancaran tetesan dan jumlah tetesan
  3. Observasi area insersi  (warna kulit / pembengkakan/ sakit)
  4. Berikan KIE pada pasien/keluarga bila terjadi ketidaknyamanan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar